Minuman Bandrek adalah minuman
tradisional khas Sunda yang berkhasiat untuk menghangatkan dan kesegaran tubuh.
Dari segi rasa berbeda dengan Wedang jahe yang lebih di dominan dengan aroma
jahe, minuman bandrek di dominasi oleh aroma gula aren dan cabe areuy (jabe
jawa), meskipun selain kedua bahan tersebut kadang di gunakan jahe merah, kayu
manis, lada hitam, cengkih, kayu secang, pala, kapulaga dsb sesuai kebiasaan di
daerah masing masing di jawa Barat.
BANDREK HABENNAGEN di produksi oleh TATA TITI DUDUGA PERYOGA, merupakan perusahaan skala rumah tangga
yang insya 4JJ akan terus berkembang.
Nama TATA TITI DUDUGA PERYOGA sendiri merupakan salah satu istilah SUNDA
yang mengandung filosofi yang dalam.
TATA adalah TATAMAN (semut) yang memiliki sifat saling berjabat
tangan, silaturahmi, sebuah usaha akan berkembang berkat silaturahmi yang
senantiasa terjaga sehingga lebih luas dan membentuk jaringan tersendiri.
TITI adalah TITINGGI (binatang kaki seribu/lipan), meskipun
memiliki kaki yang lembut tapi mampu mengangkat badannya yang besar dan
berjalan, karena memiliki kaki yang banyak yang saling bekerja sama dengan langkah
kaki yang selaras. Kami berharap usaha ini dapat maju dan berkembang karena
memiliki tim yang solid seberat apapun beban yang harus diangkat.
DUDUGA adalah haphap (cicak yang memiliki sayap) karakternya
senantiasa mengoyang goyangkan dahan apabila hinggap dari satu pohon ke pohon
yang lain meskipun dahannya besar menandakan memiliki sifat yang senantiasa
waspada dimanapun dia berada. Dalam dunia usaha sikap ini sangat dibutuhkan
tentunya dengan perhitungan yang tepat.
PERYOGA adalah kerbau, meskipun kerbau memiliki tanduk yang besar
tapi tidak arogan dan senantiasa menurut jika dituntun oleh anak gembala. ilmu,
berupa kritik atau saran yang membangun dan membawa manfaat dunia akhirat akan
senantiasa diikuti walaupun datang dari anak kecil ataupun org yang tidak kita
sukai sekalipun.
Orang yang TERKUAT bukanlah orang
yang selalu MENANG, tapi dia adalah orang yang mampu BERTAHAN dan BANGUN
kembali setiap kali dia JATUH untuk melangkah Kembali.. -HABEN NAGEN-
Di indonesia banyak sekali
beragam minuman tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan dan menghangatkan
badan seperti Bandrek, Wedang jahe, Bir pletok dll. yang membedakan antara satu
dengan yang lain adalah. Rasa pedas dominan yang dimiliki oleh Bandrek yang
merupakan minuman khas parahyangan yaitu cabe jawa selain bahan rempah rempah
lainnya seperti jahe merah, lada hitam, cengkih, kayu manis, secang dll
KEUTAMAAN JAHE ( JANZABIL )
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya
adalah jahe.” (QS. Insan: 17).
Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa ia menceritakan: “Raja Romawi pernah menghadiahkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan, dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan.” (HR: Abu Nu’aim dalam kitab Ath Thibb An Nabawi).
Jahe bukan rempah yang asing bagi
masyarakat Indonesia. Selain biasa dipakai untuk bumbu aneka masakan, jahe juga
banyak dinikmati sebagai minuman hangat yang menyegarkan. Jahe juga sering
dipergunakan untuk perasa kue, permen dan berbagai makanan olahan lainnya.
Namun tentu belum banyak yang tahu, ternyata jahe merupakan minuman surga.
Tentu ada rahasia dibalik nikmat
jahe sehingga rimpang ini dijadikan salah satu sajian di surga. Salah satu
hikmah rahasia yang telah ditemukan adalah khasiat jahe sebagai obat berbagai
penyakit. Dalam Al Adab As Syar’iyah, Ibnu Muflih Al hanbali (763 H)
menjelaskan bahwa rempah-rempah yang populer didunia Arab dengan sebutan nama
zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan pencernaan yang disebabkan jumlah
udara gas yang berlebihan didalam perut. Selain itu, juga mengurangi resiko
yang disebabkan oleh makanan yang beku dan kenyal, serta membantu memudahkan
proses pencernaan.
Pandangan para ulama itu juga
diakui oleh dunia farmasi modern. Dalam British Journal of Anaesthasia vol. 84
(2006) disebutkan bahwa untuk mengatasi mual dan muntah, jahe bisa diandalkan.
Karena jahe mampu memblok seretonim, yakni senyawa yang menyebabkan perut
berkontraksi. Kandungan gingeros yang ada dalam jahe juga bisa digunakan
sebagai peringan rasa sakit. Bahkan dalam British Journal of Nutrition vol. 96
(2006), beberapa ahli biologi Universitas Kuwait menjelaskan, rempah-rempah
yang memiliki nama latin Zingiber Offcinale ini amat bermanfaat bagi penderita
penyakit Diabetes Melitus karena bisa menurunkan glukosa, kolesterol, dan kadar
protein dalam air seni secara signifikan.
Penelitian lain membuktikan
ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi
infeksi bekteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung,
tumor, kram dan reaksi alergi. Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah.
Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikogulan (anti pembekuan darah) yang
lebih hebat daripada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan
kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan
hati. Secara ilmiah juga jahe terbukti melawan bakteri escherichia coli,
penyebab penyakit diare. Dalam tradisi pengobatan herbal di negeri ini, jahe
dilumatkan sering digunakan sebagai pertolongan pertama terhadap luka akibat
gigitan ular berbisa.
Jadi Allah SWT telah memberikan
banyak nikmat dan manfaat kepada manusia lewat rempah minuman surga ini.
dikutip dari buletin BAITUL IZZAH, Edisi 01, tahun 02
MANFAAT KAYU SECANG
Secang, mungkin beberapa diantara kita belum mengenal terlalu jauh
tanaman jenis ini. Secang memiliki nama ilmiah Caesalpinia sappan L. tanaman
yang merupakan anggota dari polong-polongan ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat, terutama bagian kulit kayu dan kayunya.
Secang, mungkin beberapa diantara
kita belum mengenal terlalu jauh tanaman jenis ini. Secang memiliki nama ilmiah
Caesalpinia sappan L. tanaman yang merupakan anggota dari polong-polongan ini
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama bagian kulit kayu dan kayunya.
Secang dikenal dengan beberapa nama yang berbeda di setiap daerahnya, misalnya
seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang
(Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel
(Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare),
sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala (Halmahera
Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris), dan suou
(Jepang). Dan tanaman ini cukup banyak tersebar di beberapa kepulauan di
Indonesia. Secang sebenarnya banyak dikenalsebagai tanaman liar dan kadang
digunakan sebagai pagar pembatas. Secang bisa tumbuh optimal di daerah dengan
ketinggian 1000 m dpl, di daerah pegunungan yang tidak terlalu dingin.
Secang banyak dikenal masyarakat
sebagai tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber pewarna alami. Bagian
batang (kayu) dari tanaman secang dapat mengeluarkan warna merah alami dan dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna makanan dan minuman. Pemanfaatan dari secang
selama ini paling banyak adalah di bagian kayunya. Selain sebagai rempah dan
bahan pewarna alami, ternyata secang juga memiliki beberapa khasiat untuk
kesehatan. Beberapa manfaat kayu secang untuk kesehatan dan dapat menyembuhkan
maupun mengurangi gejala dari beberapa penyakit, diantaranya:
• Mengurangi gejala batuk darah
• Mengatasi diare dan disentri
• Mempercepat penyembuhan luka dalam
• Mempercepat penyembuhan setelah masa persalinan
• Mengatasi berak darak, muntah darah, dan luka berdarah
• Mengatasi pembengkakan akibat tumor
• Mengatasi nyeri akibat gangguan sirkulasi darah
• Mengobati penyakit sifilis, malaria, tetanus serta peradangan selaput mata
• Menghentikan pendarahan
• Penawar racun bagi tubuh
• Antiseptic, antibakteri, dan antikoagulan (anti penggumpalan)
Manfaaat dan khasiat yang
terkandung dalam tanaman secang tersebut di dapat dari komponen senyawa-senyawa
kimia yang terkandung di dalamnya. Komponen kimia pada tanaman secang antara
lain asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein,
d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Kandungan komponen kimia tersebut
bisa memberikan efek positif pada tubu, sebagaimana yang tersebut di atas.
Pemanfaatan kayu secang selama
ini masih banyak terpusat hanya pada kayunya, dan pemanfaatannya pun masih
cukup terbatas. Produk-produk olahan secang sebenarnya memiliki potensi yang
cukup bagus untuk dikembangkan, karena melihat dia begitu banyak manfaat pada
tanaman ini, misalnya produk minuman secang, serbuk secang, minuman secang
instan, serta produk olahan lainnya seperti bandrek habennagen yang mengandung
bahan secang,. Selain kayu, daun tanaman secang juga bisa dikembangkan
pemanfaatannya, karena pada bagian daun banyak mengandung minyak atsiri yang
memiliki bau yang menyenangkan. Dalam pengembangan produk secang perlu
diperhatikan terkait dengan penggunaan zat-zat tambahan makanan, produk alami
jauh labih baik daripada produk-produk yang ditambahkan bahan kimia. Karena
banyak terjadi penambahan dari bahan kimia tersebut justru mengurangi manfaat
dari tanaman itu sendiri dan menimbulkan efek negatif bagi yang mengkonsumsi.
MANFAAT LADA HITAM
Rempah yang satu ini banyak
digunakan sebagai penyedap makanan dengan rasa pedasnya yang khas. Selain
menambah ragam rasa dalam makanan, lada hitam juga memiliki manfaat kesehatan
bagi Anda. Lada hitam memiliki kandungan nutrisi yang mengejutkan. Diantaranya
antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan senyawa seperti likopen, karoten, zea-xanthin,
dan cryptoxanthin yang membantu menghilangkan radikal bebas yang merusak,
sehingga mencegah terjadinya kanker, masalah hati, dan penyakit kardiovaskuler.
Saat Anda mengonsumsi rempah yang
satu ini, tentu keringat akan bercucuran dari tubuh Anda. Secara tidak
langsung, proses ini akan membantu Anda untuk mengeluarkan racun lewat keringat
dan buang air kecil atau diuretik property.
Lada hitam secara luas diakui
sebagai karminatif, suatu zat yang membantu dalam stimulasi selera untuk
meningkatkan sekresi asam klorida untuk pencernaan ditingkatkan, yang mengarah
pada pencegahan diare, sembelit, nyeri kolik, dan gas usus, demikian yang
dilansir Magforwoman.
Seperti yang disebutkan diatas,
lada hitam mengandung piperin yang berguna sebagai anti-depresi. Hal ini akan
meningkatkan produksi endomorphins, zat kimia yang ada dalam otak yang
membebaskan kita dari rasa sakit apapun dan meremajakan kesehatan mental kita.
Manfaat lada hitam juga mencakup stimulasi sistem saraf pusat dan peningkatan
fungsi kognitif.
MENGENAL CABE AREUY/CABE JAWA
Mendengar kata cabai, yang
terlintas di benak kita adalah buah berwarna hijau atau merah dan pedas kalau
dimakan. Cabai biasa dipakai untuk sambal. Namun, ada cabai yang biasa dipakai
untuk campuran jamu. Ini adalah cabai alas atau lada panjang. Cabai ini dikenal
sebagai cabai jawa (Piper retrofractum Vahl atau Piper longum L).
Berbeda dari tananam cabai
lainnya, cabai jawa tergolong jenis tumbuhan sirih memanjat yang mempunyai akar
lekat. Daunnya berseling (posisi tangkai berselang-seling) berbentuk bundar
telur dengan ujung meruncing. Bila daunnya diremas, cabai akan mengeluarkan bau
seperti bau daun sirih.
Buahnya berbentuk bulir membulat
dengan panjang sekitar 2-3 sentimeter. Saat masih muda buah cabai jawa berwarba
hijau, tapi kemudian menjadi berwarna merah cerah saat buahnya tua. Bila
dicicip, rasanya manis-manis pedas.
Tumbuhan ini produknya telah
dikenal oleh orang Romawi sejak lama dan sering dikacaukan dengan lada. Di
Indonesia sendiri buah keringnya digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum
kedatangan cabai (Capsicum spp.), tumbuhan inilah yang disebut “cabe”. Cabai
sendiri oleh orang Jawa dinamakan “lombok”.
Cabai jamu dapat tumbuh di lahan
ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan
rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah
gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe
jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu.
Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya
cabe jamu secara alami.
Tanaman ini memiliki beberapa
nama daerah/nama lokal yaitu cabe areuy (Sunda), cabe jamu, cabe alas, cabe
sulah, lada panjang, cabai panjang (sumatera), cabean, cabe sula, cabi jamo,
cabi onggu, cabi solah (madura), dan bi ba (cina). Di daerah Parahyangan cabe
areuy/Jawa sering digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan Bandrek.
Meskipun setiap daerah masing masing memiliki resep yang berbeda beda, tetapi
bahan dasar Bandrek adalah gula aren, Cabe areuy, jahe merah selain itu ada
juga yang menggunakan tambahan rempah rempah lain seperti lada hitam, cengkih,
secang, kapulaga, kayu manis, kembang soyi, kelewek, daun jeruk, pala, serai
dll, tentunya sesuai seleranya masing masing. Itulah yang membedakan mengapa
bandrek berbeda dengan minuman sejenis seperti wedang jahe atau pun bir pletok.
Sebab meskipun setiap daerah di tanah Sunda memiliki resep yang berbeda beda
dalam pembuatan Bandrek tapi yang menjadi ciri khas minuman ini adalah aroma
gula Aren dan cabe jawa yang begitu dominan.
Dari hasil analisis kimia, cabe
jawa mengandung bahan piperina, piperidinia, damar, gom, pati, dan minyak
atsiri yang bermanfaat untuk ramuan jamu tradisional. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk pembuatan jamu adalah buahnya. Namun, akar dan daunnya
pun memiliki khasiat obat.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai
kandungan kimia yang sudah diketahui, pada buahnya mengandung Zat pedas
piperine, Minyak menguap, alpha amirin, fenenol, dehydromatricaria ester,
cineole, terpinen-4, 1-beta caryophylene,1-quebrachitol. Akar dan batang
mengandung mengandung inulin yang terdiri dari artemose, cabang kecil
mengandung oxytocin, yomogi alkohol, ridentin.
Tumbuhan ini bersifat:
rasadingin, menghilangkan sakit, menghentikan pendarahan (hemostatik),
melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi. Dalam
farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa pahit, pedas dan hangat.
Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa
Buah cabe jawa bermanfaat untuk
mengatasi rasa lemah (neurasthenia), masuk angin, pencernaan terganggu, batuk,
ayan, dan demam. Akarnya bisa digunakan untuk obat kuat dan membersihkan rahim
sehabis melahirkan. Sedangkan daunnya bisa dijadikan obat kumur dan pereda keluhan
perut.
Cara Penyajian Bandrek Habennagen
Bandrek disajikan dengan diseduh
air panas :
Tuangkan 3-4 sendok makan ke
dalam gelas dan tambahkan air panas secukupnya aduk hingga rata dan Bandrek
Habennagen siap di hidangkan. Bisa pula ditambahkan susu kental manis sebagai
pemanisnya atau ditambahkan kopi satu sendok teh untuk menambahkan aroma kopi.
Bandrek Habennagen dapat
disajikan dengan cara baru..campurkan 4 sendok makan Bandrek Habennagen dengan
cair dingin dan sedikit es lalu blender selama 3 menit. Maka Bandrek Ice
Blended Siap disajikan.
Jadi Bandrek Habennagen bias
dinikmati dengan air panas dan air dingin dan sangat cocok dinikmati dalam
suasana apapun. Cocok menemani saat santai anda bersama keluarga / teman .
Bandrek Habennagen, kehangatannya
menghangatkan rasa kebersamaan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar